Blogger templates

Rabu, 12 Maret 2014

Melihat dari Dekat Kawah Aristarchus di Bulan

Lokasi kawah Aristarchus. KLIK gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA

Kawah Aristarchus di Bulan. KLIK gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA
Pada Bulan November 2011, pesawat ruang angkasa Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) terbang melewati kawah Aristarchus Bulan, yang membentang 25 mil (40 km) dan berkedalaman lebih dari 2 mil (3,5 km). Foto dan video dari kawah hasil bidikan LRO dirilis tanggal 25 Desember 2011.

Kawah Aristarkhus yang sangat besar dan reflektif mudah dilihat dengan mata telanjang. Alasan utama untuk kecerahan kawah ini adalah bahwa kawah ini masih relatif muda, sekitar 450 juta tahun, dan angin Matahari belum punya waktu untuk menggelapkan bahan yang tergali oleh proses "pelapukan" ruang angkasa (space weathering). Tabrakan yang menyebabkan terciptanya kawah aristarchus, terjadi setelah terciptanya kawah Copernicus, tetapi sebelum munculnya kawah Tycho.

Rincian yang ditampilkan dalam foto-foto dan video baru-baru ini adalah hasil dari penerbangan yang sangat rendah yang dilakukan oleh LRO. Pesawat ruang angkasa itu hanya 26 km (16,2 mil) di atas permukaan Bulan; sekitar dua kali lebih rendah dari normal. Ketinggian ini hanya sedikit lebih dari dua kali tinggi pesawat komersial yang terbang di atas bumi! Kawah ini menawarkan beberapa pemandangan, fantastis, dan menarik secara ilmiah.

Dataran tinggi Aristarchus adalah salah satu tempat yang secara geologis paling beragam di Bulan: dataran  yang secara misterius terangkat, rille atau alur raksasa yang diukir oleh pencurahan besar lava, daerah abu vulkanik, dan semua itu dikelilingi oleh batuan basal yang besar dan masif.

Wilayah dataran tinggi Aristarkhus telah menjadi situs dari banyak transient luna phenomena, dengan total 122 laporan hingga tahun 2007. Fenomena ini termasuk perubahan warna pada permukaan. Pada tahun 1971 saat Apollo 15 melayang 110 kilometer di atas dataran tinggi Aristarkhus, kenaikan signifikan partikel alpha terdeteksi.. Partikel-partikel ini diyakini disebabkan oleh peluruhan Radon-222, suatu gas radioaktif dengan waktu paruh hanya 3,8 hari. Misi Lunar Prospector kemudian mengkonfirmasi bahwa emisi Radon-222 berasal dari kawah ini.

NASA meluncurkan Lunar Reconnaissance Orbiter pada 2009 dalam sebuah misi dengan biaya $ 504.000.000 untuk memetakan secara rinci permukaan Bulan. Satelit ini seukuran mobil Mini Cooper dan membawa tujuh instrumen untuk mempelajari permukaan Bulan.

0 komentar:

Posting Komentar