Blogger templates

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 24 Januari 2014

Pakaian Astronot ini Mampu Lindungi Astronot dari Efek Gravitasi Mikro Luar Angkasa

Uji coba skinsuit di fasilitas laboratorium gaya berat mikro. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA, Waldie
Efek gravitasi mikro di luar angkasa ternyata berakibat pada kesehatan para astronot khususnya pada tulangnya. Gaya gravitasi mikro menyebabkan tulang astronot menjadi memanjang dan menimbulkan rasa sakit yang amat sangat. Rasa sakit yang dirasakan umumnya terjadi di daerah punggung. Itu mereka rasakan saat mereka kembali ke Bumi dan bekerja seperti biasa. Untuk itulah Lembaga Antariksa Eropa (ESA) mendesain sebuah pakaian khusus yang bisa melindungi tubuh astronot dari pengaruh gaya berat mikro luar angkasa. Pakaian atau skinsuit ini sangat ketat sehingga seolah-olah meremas dan menekan tubuh manusia namun tetap nyaman dipakai.

Skinsuit yang dirancang ESA telah diuji coba dalam laboratorium simulasi gaya berat mikro oleh beberapa astronot dan hasilnya mereka cukup puas dengan performa skinsuit ini. Simon Evetts dari ESA selaku pimpinan riset skinsuit ini menyatakan bahwa mendesain pakaian seperti itu sangat menantang, ia mengungkapkan bahwa pakain tersebut harus benar-benar pas ukurannya sehingga dapat diperoleh manfaat yang dikehendaki dan tentunya harus nyaman dipakai.

Setelah melalui lab grabitasi mikro kemudian ilmuwan dengan menggunakan berbagai instrumen mengukur sejauh mana efek gravitasi mikro mempengaruhi tubuh astronot setelah memakai skinsuit. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: NASA, Waldie
Skinsuit ini tampak biasa dari luar tapi memiliki teknologi canggih di dalamnya. Skinsuit ini dilengkapi dengan berbagai sensor untuk mendeteksi adanya perubahan pada tubuh astronot. Skinsuit ini sendiri terbuat dari bahan spandex dan rencananya akan digunakan pada misi penerbangan astronot ke ISS pada tahun 2015. Sebagai tambahan informasi, biasanya astronot bertugas di ISS sekitar enam Bulan bahkan lebih, dan dengan adanya pakaian ini tubuh mereka akan terlindungi.

Wahana Mars Express Temukan Tiga Lapisan Ozon di Mars

Ilustrasi wahana Mars Express sedang mengorbit Mars. Klik gambar untuk memperbesar. Image credit: ESA
Selama sepuluh tahun terakhir wahana ESA, Mars Express telah mengamati struktur atmosfer di planet Mars. Dan hasilnya ditemukan adanya tiga lapisan ozon yang terpisah dan masing-masing memiliki karakter tersendiri. Hasil dari pengamatan Mars Express kemudian dibandingkan dengan data hasil permodelan komputer dan didapat data yang menjelaskan bagaimana sirkulasi atmosfer dapat menciptakan lapisan ozon di atas kutub selatan planet tersebut.

Ozon atau O3 terbentuk dari gas oksigen yang memiliki tiga atom. Di permukaan Bumi ozon adalah sebuah polutan, tapi di atmosfer, ozon dapat melindungi Bumi dari sinar UV (ultraviolet). Tapi sayang molekul ozon ini mudah sekali ditembus oleh sinar UV dan oleh reaksi kimia dari hidrogen yang dihasilkan dari fotolisis (pembelahan) molekul air.

Pada sekitar tahun 1970-an tidak ada yang mengetahui apakah lapisan ozon juga ada diplanet lain selain Bumi sebelum akhirnya ozon juga ditemukan di planet Venus pada misi ESA's Venus Express dan di Mars oleh Mars Express.

Di planet Mars lapisan ozon lebih tipis 300 kali dari pada lapisan ozon Bumi tapi hal itu berbeda di beberapa tempat. Dengan menggunakan instrumen SPICAM UV Spectrometer yang melekat pada Mars Express di dapat fakta bahwa di Mars dua lapisan ozon berada pada ketinggian antara 30-60 km ditemukan di daerah utara planet itu pada musim semi dan panas saja. Sedangkan lapisan ketiga ditemukan berada di kutub selatan pada ketinggian 40-60 km hanya pada musim dingin saja.

Saat Mars berada pada perihelion dan lebih dekat 40 juta km dengan Matahari, mempengaruhi jumlah uap air di atmosfer sebab udara yang lebih hangat memiliki lebih banyak uap air. Hasilnya bisa mempengaruhi molekul hidrogen radikal yang bisa merusak lapisan ozon.

Reaksi fotolisis hanya bisa terbentuk pada ketinggian di atas 25 km, maka pada musim dingin beberapa molekul radikal penghancur ozone lebih banyak berada di belahan utara, maka di belahan selatan akan terbentuk lapisan ozon. Oleh sebab itu lapisan ozone Mars banyak terbentuk di bagian selatan.

SPICAM (Spectroscopy for Investigation of Characteristics of the Atmosphere of Mars) memungkinkan para ilmuwan untuk meneliti bagaimana cahaya Matahari menembus atmosfer Mars pada ketinggian yang berbeda-beda. Rencananya penelitian atmosfer Mars oleh wahana Mars Express masih akan terus dilanjutkan sampai akhir 2016.

Kehidupan Sempat Ada di Mars Selama Ratusan Juta Tahun Sebelum Akhirnya Lenyap

Formasi batuan yang terdapat di suatu daerah Mars yang diduga merupakan sebuah danau. Struktur permukaan yang pecah terbuka pada batu memperkuat bukti pernah adanya air yang sedikit demi sedikit memahat batu itu menjadi seperti di atas. Batu tersebut tahan terhdap erosi yang diakibatkan oleh angin sehingga bentuknya tidak berubah. Klik gambar untuk mmperbesar. Image cerdit: Science/AAAS
Berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan para ilmuwan, mereka menyimpulkan bahwa planet Mars dahulu pernah mampu menunjang kehidupan selama beberapa ratus juta tahun sebelum akhirnya lenyap seperti saat ini. Hal itu didapat dari wahana Opportunity yang telah menjelajah Mars selama lebih dari 10 tahun. Opportunity menemukan bukti bahwa air dengan tingkat keasaman netral pernah mengalir di planet tersebut 4 miliar tahun yang lalu. Bukti ini diperkuat dengan temuan Curiosity yang dipublikasikan pada 23 Januari 2014 yang menemukan sebuah tempat yang dulu adalah sebuah danau dan sistem air tanah yang pada waktu itu sangat berpotensi untuk adanya kehidupan sekitar 3,7 miliar tahun lalu.

"Air di danau itu pernah ada dalam jangka waktu yang lama," ungkap Ray Arvidson selaku principal investogator Opportunity. Lanjut ia mengatakan bahwa organisme primitif telah mampu bertahan hidup di Mars dalam jangka waktu yang lama, hampir mirip saat kehidupan di Bumi berawal.

Tidak lama setelah Opportunity mendarat di Mars, wahana MRO (Mars Reconnaissance Orbiter) NASA mendapati sebuah citra mineral lempung yang akaya akan aluminium di sekitar daerah yang dikenal sebagai Matijevic Hill. Dari situ kemudian Opportunity diarahkan untuk menuju ke lokasi tersebut. Setelah sampai di sana Opportunity mendapati fakta bahwa batuan yang ada di sana merupakan batuan yang sangat kuno yang usianya sekitar 4 miliar tahun. Batuan tersebut memiliki banyak formasi retakan yang menjadi bukti bahwa air berwujud cair pernah mengalir dalam waktu lama di tempat itu.