SpaceX Perkenalkan Kapsul Antariksa Baru Pengganti Soyuz TMA
|
Elon Musk berfoto bersama dengan kapsul Dragon V2. Image credit: SpaceX |
Baru-baru ini perusahaan antariksa swasta terkenal asal Amerika, SpaceX,
memperkenalkan kapsul antariksa baru yang akan digunakan untuk membawa
astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Kapsul yang
diberinama Dragon V2 itu akan menggantikan fungsi dari pesawat ulang
alik
(Space Shuttle) yang sudah dipensiunkan NASA pada 2011 lalu.
Kapsul Dragon V2 ini sekaligus akan menggantikan peran dari kapsul
Soyuz yang selama 3 tahun ini digunakan oleh astronot untuk terbang ke
ISS, dimana biaya penerbangan (pergi-pulang) untuk satu orang astronot
sekira 70 juta dollar.
|
Bagian dalam kapsul Dragon V2. Kapsul ini bisa membawa 7 orang astronot. Image credit: SpaceX |
CEO SpaceX, Elon Musk, mengatakan bahwa kapsul Dragon V2 ini telah
mengalami banyak peningkatan dari kapsul Dragon versi sebelumnya yang
biasa digunakan untuk mengirim suplai kargo untuk ISS dari tahun 2012
lalu. Kelebihan kapsul Dragon V2 ini adalah mampu untuk terbang ke ISS
dengan menggunakan mode otomatis, sehingga ketika akan merapat dengan
ISS tidak perlu lagi menggunakan lengan robot Canadarm2 untuk menggapai
kapsul melainkan kapsul itu akan merapat dengan sendirinya. Selain itu
kapsul Dragon V2 ini bisa mendarat di mana pun tanpa menggunakan parasut
tetapi dengan menggunakan roket yang ada pada kapsul tersebut. Walaupun
begitu, parasut juga akan tetap dipasang pada kapsul untuk mencegah
hal-hal yang tidak diinginkan seperti kegagalan mesin roket dan
sebagainya. Kapsul Dragon V2 juga bisa digunakan berulang kali
(reusable) tanpa harus membuatnya lagi. Cukup dengan mengisikan bahan bakar ke dalamnya, maka kapsul akan bisa beroperasi lagi.
Elon Musk mengklaim bahwa dengan kelebihan-kelebihan itu akan membuat
biaya perjalanan astronot menjadi lebih murah dengan tingkat keamanan
yang sangat tinggi. SpaceX bersaing dengan tiga perusahaan lain yaitu
Boeing, Sierra Nevada, dan Blue Origin yang mana masing-masing juga
mendapatkan dana jutaan dollar dari NASA untuk menyediakan sarana dan
prasaran bagi astronot NASA untuk dapat pergi ke ISS tanpa
ketergantungan dengan kapsul Soyuz buatan Rusia. Terlebih lagi saat ini
Amerika sedang "berkonflik" dengan Rusia, sehingga hal ini bisa menjadi
titik balik dari kemandirian program antariksa Amerika
Rencananya penerbangan perdana kapsul Dragon V2 ini akan dilakukan pada tahun 2017.
0 komentar:
Posting Komentar